Share

Perbincangan Serius

Ara masih saja merasa tegang walau berulang kali Rangga menenangkan. Bahkan kedua kakinya sedikit gemetar ketika turun dari kendaraan roda dua milik laki-laki itu.

“Ra, kamu baik-baik aja, kan?” tanya Rangga memastikan.

Tanpa dipinta, Rangga membantu Ara membuka helm dari kepala. Ia juga membenarkan anak-qnak rambut yang menghalangi pipi. Menyelipkannya ke belakang telinga Ara.

“Aku baik-baik aja, Mas. Makasih udah bukain helm-nya,” bual Ara. Tak mungkin dirinya mengatakan jika masih gugup seperti sebelumnya.

“Syukurlah, kalau gitu ayo masuk,” ajak Rangga usai membuka helm miliknya.

Baru saja melangkah hingga anak tangga yang menuju teras, pintu utama terbuka. Ibu Rangga menyambut kedatangan Ara dengan hangat tanpa ketinggalan senyumnya.

“Ara, apa kabar, Sayang?” Wanita yang masih segar awet muda itu merentangkan tangan, lalu memeluk serta cipika-cipiki kepada Ara.

“Baik, Tante. Makasih sudah ngundang Ara buat sarapan bersama.” Ara mencoba menepis semua kegugupan yang terasa melebar,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status