Share

Bab 25

Aku terduduk sambil menatap dua buah sepeda motor yang kini memenuhi ruang tengahku. Satu sepeda motorku, satu lagi yang baru. Pak Banyu tak menjelaskan apapun. Tadi sehabis membeli jam tangan langsung membeli satu set perhiasan dan juga cincin. Bukan buat aku. Untung tadi tak sok-sokan menolak. Satu set perhiasan itu dibawanya pulang, katanya pesanan Bu Fera.

“Bu, tadi Pak Banyu bilangnya apa?” Aku menoleh pada Ibu yang baru saja keluar dari kamar. Ruang tengah ini masih menyisakkan tempat duduk, hanya makin sempit saja.

“Gak bilang apa-apa. Cuma bilang ini motor kamu.” Aku menghela napas kasar. Dia tak juga mau menceritakan. Hanya sedikit candaan tentang mahar yang membuatku menerka, jika sepeda motor itu darinya.

Sepulangnya dari test drive tadi. Aku ke dalam untuk membuatkannya minum. Sudah perjalanan jauh, takutnya haus. Namun, pas keluar, dia sudah pulang.

“Orang aneh.”

Aku menggeleng kepala. Entah, apa yang ada dalam benaknya Pak Banyu. Suka-suka datang, suka-suka pergi. Ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fatma Ika
raupi sambel muka nya tuh sok banget
goodnovel comment avatar
Ar Ni
kok tau ya ibunya bara membara hemmmz
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status