Share

Bab 32

Oh, jadi deru mobil yang sore itu, bukan Pak Banyu yang pergi nganter lagi? Tapi Bu Misye dijemput? Pantesan dia sudah ada di kamar dan nungguin aku mandi. Mana lama sekali. Kok aku jadi malu sendiri.

Aku menunduk dalam. Rasanya wajahku memanas. Malu sudah salah paham. Apalagi tadi sempat bicara soal perceraian. Duh, Pak Banyu ngerti gak ya kalau tadi itu aku cemburu?

Diam-diam kucuri-curi pandang. Namun dia tampak asik mengunyah dan terlihat biasa saja.

“Dasar es batu!” gumamku seraya ikut menyendokkan makanan ke mulut. Setelah mendengar semuanya dari Bu Fera, rasanya beban yang tadi berkelindan, kini lebih ringan. Ah, sudah sebucin itukah aku padanya?

Usai makan malam aku tak langsung ke kamar. Rasanya aku masih tak punya muka untuk bertatap langsung dengan Pak Banyu. Kemarahanku sore tadi, jelas-jelas menunjukkan kalau aku cemburu. Gimana kalau dia tahu? Malu, benar-benar malu.

“Bu, biar Bibi saja.” Bi Sesa tampak sungkan ketika aku sibuk membereskan piring bekas makan malam.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
wanita halu
goodnovel comment avatar
Kalasenja
diih dasar ulet bulu gk malu ya
goodnovel comment avatar
miss calla
Dasar gamalu si meme, dulu dibuang sekarang mau dikutip kembali? Ogah aku kalau jadi si banyu..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status