Share

Bab 59

“Boleh aku sendiri yang masuk? Aku harus menemukan putriku!" Tanpa menunggu persetujuan. Aku menerobos masuk ke dalam rumah, diikuti Jingga.

“Una! Una, Sayang! Ini Papa!” Kupanggil dengan suara lantang.

“Una! Una! Ini Papa, Nak!” Aku terus-terus saja memekik seperti orang gila dan kesetanan.

Kucari dia di ruang tengah, tapi tak ada. Kulirik mantan Ibu mertuaku yang tampak terkejut. Aku seperti orang lepas kendali.

“Mana Aluna?!” Suaraku penuh penekanan.

“Kamu tunggu sebentar. Ibu nanti panggilin dia. Tenang, dia ada, kok, Banyu.”

“Bawa dia ke sini sekarang!”

“Kalian tunggu di sini. Mama sendirian dari tadi. Papanya Misye lagi ketemuan dengan pengacara.”

Aku bergeming, tak hendak menanggapi apapun. Namun, ketika langkahnya menjauh dariku. Aku dan Jingga mengekorinya. Rupanya dia menuju kamar paling belakang. Di sana setahuku tempat ART mereka dulu. Dia yang tak sadar diikuti, membuka pintu kamar itu yang dia kunci.

Deg!

Hati rasa terbentur godam. Tubuh kecil itu meringkuk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
senja
dasar meyse
goodnovel comment avatar
Kalasenja
ya ampun una smoga baik baik aja ya , nangis baca bab ini ingat anaku seumuran una .gk kebayang perasaannya banyu jingga .pasti sedih , marah , kecewa juga .
goodnovel comment avatar
virnaputriberliani
ya ampun unaa sayang.. Dilematis.. klo dihebohkan pemberitaannya yg kasian Una nya.. klo Misye mah iihhh ga peduli banget biar dihujat netizen.. oh ya bibi yg ikut una ada dimana?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status