Share

Bab 58

Pov Banyu

Bell belum berdering ketika aku sudah rapi memasukkan laptop ke dalam tas. Lekas kutenteng. Meskipun sebetulnya tak baik mencontohkan pulang cepat pada karyawan. Namun, Jingga tengah menunggu untuk menjenguk putriku yang katanya sedang sakit.

Misye itu kurang ajar sekali. Anak sakit pun sampai gak bilang.

“Wah, baru saja saya mau minta tanda tangan!” Aku yang baru menarik pintu kaca menatap wajah Alea yang tampak kecewa.

“Banyak gak?” Aku melirik berkas yang ada di tangannya.

“Lumayan sih, Pak! Ini draft MOU juga sih, Pak.” Dia menunjukkan lembar-lembar yang ada di tangannya.

Kulirik jam tangan. Sudah tak ada waktu lagi. Jingga pasti sudah menungguku dari tadi.

“Simpan saja di meja saya.” Dia tampak sedikit merengut. Aku tak peduli. Jadwalku sudah tak bisa diganggu gugat lagi.

Setibanya di rumah. Jingga sudah menunggu. Tak berlama-lama lagi, kami pun langsung menuju ke rumah Misye. Sepanjang perjalanan kulihat wajah cemasnya Jingga. Mungkin karena perempuan maennya pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status