Share

Ancaman

Lelaki itu tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Andhira. Dia bahkan memegangi perutnya yang terasa sakit karena tertawa sampai tidak bersuara. Devan duduk di kursi tamu sambil mengusap ujung matanya yang berair setelah berhasil menguasai diri.

Sementara Andhira menatapnya dengan mulut membisu. Dia berusaha keras menata perasaannya agar tidak dikungkung ketakutan.

“Jadi benar informasi yang beredar di luaran sana?’ Devan mengambil air minum yang tadi dihidangkan Mbak Warsih. Dalam sekali tegukan, gelas besar itu langsung kosong.

“Hebat juga kau bisa masuk ke dalam rumah tangga pasangan terkenal itu. Membuat kau pun kecipratan terkenal karena menjadi perusak rumah tangga mereka.” Devan mengangguk-angguk.

“Tapi aku malah bersyukur, berkat mencuatnya berita ini aku bisa menemukanmu dengan mudah.” Devan tersenyum manis menatap Andhira yang membatu.

“Apa maumu, Devan? Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi.” Andhira mengembuskan napas kencang. Tiga tahun dia hidup dalam damai. Kini,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
rasain km andhira..... oh ya bagaimana km tidak ingat Aruna karena km yg menghancurkannya maka terimalah balasan nya
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
mantap devan,hancurkan andhira
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status