Share

Makan Malam Panas

Tepat jam tujuh malam mobil Devan memasuki salah satu kafe. Sebelum turun dia memastikan lagi itu adalah tempat yang dia tuju dengan mengecek kembali alamat yang tadi dikirim Tibra.

Lelaki itu tersenyum saat melihat meja dengan nomor yang dituju sudah terisi. Sepasang suami istri terlihat duduk membelakanginya. Dia merapikan kerah kemeja abu-abunya, dengan langkah yakin Devan berjalan mantap ke arah Tibra dan Andhira yang sudah menunggunya.

“Selamat malam, Pak Tibra.” Devan sengaja berdiri tepat di samping Andhira. Devan menghirup napas dalam-dalam. Dari tempatnya berdiri, dia bisa mencium aroma manis dari minyak wangi yang dipakai Andhira. Aroma yang sangat dia kenal sekaligus sangat dia rindukan.

Lelaki itu dapat melihat badan Andhira menegang. Ah … Andhira selalu terlihat lebih menarik dalam keadaan gugup seperti ini. Mantan istrinya itu mengenakan gaun warna hijau daun yang elegan. Perutnya yang membuncit justru membuat penampilan Andhira semakin menarik di mata Devan.

“Pak Devan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Isabella
kapok km andhira itu karma untuk aruna
goodnovel comment avatar
Nunyelis
salahnya andhira gk jujur sama tibra tentang masa lalunya....ya itulah takdirmu....bertemu...dan bertemu lagi sama devan......krn niat awal andhira gk baik...
goodnovel comment avatar
Norliza Yusop
akhirnya bertemu juga! mau tk kejung ya Andhira? ingat dh terlepas sekali bertemu lagi..surprised tk?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status