Share

Kejujuran Hana

***

"Apa bisa disebut beruntung ketika menjelang hari pernikahan calon suami saya justru meninggalkan saya selamanya, Pak?" Suara Hana bergetar. "Saya ... orang yang paling menyedihkan di dunia ini."

Bima ingin memeluk, namun ia sadar dimana posisi mereka saat ini. Maka satu-satunya respon simpati yang bisa dia berikan hanyalah ucapan lembut di lengan sekretarisnya itu.

"Ayo kembali ke kantor, jangan kamu bikin saya mewek di jalanan begini. Memalukan!"

Hana terkekeh. Dia mengusap sisa air mata yang membekas di pipi. Sejenak, bertemu dengan Kevin membawanya kembali pada kenangan dimana ia masih menjadi sekretaris Kenan. Sungguh, adakah sakit yang lebih dalam daripada memendam kerinduan yang tiada pernah bisa berujung temu?

"Saya salut denganmu, Han," aku Bima jujur. "Kebanyakan para wanita akan sok berkuasa ketika calon suami mereka memiliki jabatan atau posisi tinggi pada sebuah Perusahaan. Apalagi Kenan, dia pimpinan dan pemilik Perusahaan yang sudah mendunia, tapi kamu ... kenapa k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status