Share

153. Organisasi Rahasia

Tony melakukan beberapa gerakan pemanasan. “Sudah aku bilang, lebih baik kita berkelahi di rumah saja.” Dia mengedarkan pandangan ke arah kursi penonton. “Kau pakai mengundang keluarga kita segala. Pakai mengundang panglima pula. Aku tidak mengerti pola pikir bocah.”

Mendengar itu, Bryan malah terkekeh. “Kau tetap saja bodoh. Kau tidak paham rupanya kenapa aku membawa mereka di sini.”

Terjadi perdebatan sengit di antara keduanya sebelum pertarungan digelar. Sampai saat ini Tony masih saja menganggap bahwa adiknya lemah dan tidak bakalan pernah menang jika bertarung melawan dirinya.

Sama, Bryan pun masih beranggapan bahwa Tony adalah kakak yang naif dan tidak becus jika diberi amanah mengurus sesuatu.

Mereka saling menjatuhkan mental satu sama lain.

“Kau tidak lebih dari guru matematika yang tidak akan pernah sukses selamanya!” serang Tony sambil tersenyum miring. “Kau pikir, dengan pandai berhitung lantas kau bisa mengurus bisnis besar ini? Mimpi!”

Tanpa ragu Bryan membalas. “Apa k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status