Namun, Pablo membuyarkan romantisme itu.
Pablo memandangi wajah Alexander dengan gusar sambil mengutuk, “Kau adalah menantu sialan pilihan Sarah! Jadi sebenarnya kau memang tidak pantas menjadi suami putriku! Ingat itu baik-baik!”Dengan tenang dan santai Alexander menjawab, “Ayah adalah orang yang menikahkan aku dengan Gabriella. Tidak mungkin Ayah menarik lagi sebuah keputusan yang sudah disaksikan banyak orang pada waktu itu.”Gabriella tak bergeming. Dia menggeser badannya sedikit dan memandangi wajah ayahnya seraya berkata, “Alex benar, Ayah. Ayah waktu itu merestui dan telah menikahkan aku di hadapan banyak saksi. Mana mungkin Ayah menarik omongan Ayah kembali.Alexander memang bukanlah berasal dari kalangan atas yang terlibat di dalam pemerintahan dan militer. Sementara Pablo dan keluarganya sudah sangat terbiasa dengan hal yang berbau pemerintahan dan militer.Mending kalau Alexander berasal dari keluarga kaya, orang tuanya taipan terkenal, dan bisnis keluarga di mana-mana, nah ini malah tidak ada yang bisa dibanggakan sama sekali. Itulah kenapa kehadiran Alexander dianggap aib semata.Alexander hanyalah orang yang mendedikasikan waktunya untuk menjadi Social Justice Warrior (SJW) di jalan yang lurus dan terselubung, maka dia tidak akan pernah menjadi kaya dan terkenal sampai kapan pun.Pablo sempat bingung sekaligus khawatir kenapa bisa putrinya bisa mau menjadi istri dari pria yang sangat payah. Jika Pablo menolak permintaan Gabriella waktu itu, Gabriella pasti sedih dan kecewa, sementara Pablo tidak mau hal demikian terjadi.Namun, itu dulu.Sekarang Pablo bakal lebih tegas dan tidak akan serta-merta mengikuti apa saja kata putrinya. “Kau jangan bangkang sama ayah mu, Gabriella! Apa kau mau jadi anak durhaka sama orang tua? Ayah tahu pria mana yang terbaik untuk mu. Dua tahun di tambah satu setengah tahun, apa yang sudah kau dapatkan dari Alex? Kebahagiaan apa yang sudah kau rasakan? Dua tahun kau menderita dan hanya mengurus pria penyakitan itu. Satu tahun enam bulan kau ditinggal. Dan kau masih berharap menjadi istrinya dan yakin rumah tangga kalian akan bahagia?”Tidak pernah sepanjang hidupnya Gabriella mendengar bentakan dari ayahnya. Baru kali ini dia mendapat perlakuan kasar dan kurang pantas. Kesabaran Pablo memang sudah habis. Dia tidak sudi melihat putrinya tetap menjalin hubungan rumah tangga bersama Alexander. Maka satu-satunya cara adalah sedikit lebih keras dari pada biasanya.Seketika Gabriella langsung terbungkam.Belum lagi Winnie pun turut menjelek-jelekkan Alexander serta membanggakan keponakannya si Letnan Dua. “Kau tidak akan pernah bahagia kalau masih saja menjadi istri dari pria payah dan tidak berguna itu, Gabriella! Kami di sini peduli pada mu. Kami tidak ingin kau susah dan melarat lantaran masih saja berharap sama Alex si sialan! Kau jangan tertipu oleh fisik dan tipu muslihatnya! Ingat baik-baik!” Sebagai matrilokal sejati, Winnie harus bisa tampil bagus dalam melakukan jilatan dan mencari muka di hadapan suaminya.Setelah dua orang itu selesai berkoar dan memuntahkan sumpah serapah dari mulutnya, barulah Alexander buka suara, dan pendiriannya tidak akan pernah goyah. “Aku merasa jauh lebih baik dari pada Martin Scott, pria yang kalian elu-elukan. Aku merasa masih pantas menjadi suami dari Gabriella. Lagi pula, istriku masih mencintaiku dan tidak bersedia menikah dengan pria yang kalian sodorkan.”BRAK!Pablo menggebrak meja.“Kurang ajar! Dasar binatang!” maki Pablo menyeringai marah. “Berani-beraninya kau bicara seperti itu?!Winnie melemparkan ujung telunjuknya lagi pas ke arah Alexander. “Kau merasa lebih baik dari pada Letda Martin Scott? Apa kau sudah gila ha?”Alexander tetap tenang. Selama enam bulan dia merasakan situasi yang sulit dan mencekam ketika berada di medan perang menghadapi ratusan ribu sampai satu juta pasukan musuh. Diserbu oleh mantan jenderal bermasalah dan wanita judes ini jelas tidak masalah baginya.Dengan tenang dia menjawab, “Ya, aku merasa lebih baik dari pada Martin. Aku lebih layak menjadi suami Gaby dari pada dia.” Alexander berani menatap balik mata ayah mertuanya dan bicara dengan tegas. Jika dia dulu sering takut dan menurut saja, tapi itu dulu.Pablo nyaris kehabisan kata-kata. Bukan. Bukan itu. Tapi ada alasan lain yang Pablo masih tidak paham. Pasti ada sesuatu yang aneh sehingga Alexander menjelma menjadi sosok yang membuatnya sedikit bergidik. Padahal dia mantan Letnan Jenderal berbintang tiga dan hampir jadi Panglima. Tapi tiba-tiba jantungnya berdesir?Ada apa ini?Pablo tidak mau kalah suara. Dia menatap tajam Alexander lurus-lurus, sembari berkacak pinggang dia berkata tegas, “Apa kau tahu sekarang Ayah dan Ibu mu hilang? Apa kau belum menemui mereka? Oh, anak macam apa kau, Alex?”Deg!‘Ayah dan ibuku?’Alexander tidak percaya. Dia langsung duduk pas di samping istrinya lalu bertanya, “Gaby, apa kau tahu tentang ayah dan ibuku? Aku yakin mereka baik-baik saja.”Tapi, Gabriella masih diam membatu. Pandangannya menunduk lemas dan tidak berani melihat wajah suaminya.“Gaby, jawab ......”Gabriella masih bergeming bisu.Itu artinya ....Pablo tersenyum jahat. “Untuk apa aku berbohong pada mu, Alex? Selama kau kabur dari rumah dan entah liburan ke mana, terus terang saja kami di sini tidak bisa mengawasi ayah dan ibu mu.”Tetiba Gabriella buka suara. “Sebenarnya kami tidak pernah melihat ayah dan ibu mu semenjak kau menghilang. Bisa jadi kalian menghilang berbarengan. Atau setidaknya, tidak berjauhan harinya.”Alexander tersandar lemas di sandaran sofa. Hari ini dia memang belum berkunjung ke rumah orang tuanya, tetapi bermaksud menemui istrinya terlebih dahulu. Rencananya setelah ini dia baru mau berkunjung menemui orang tuanya.Gabriella meneruskan dengan nada yang sedih. “Semua orang mengira kau bersama dua orang tua mu memang pergi di hari yang sama sebab setelah itu kami tidak bisa mencari kalian bertiga. Kalian juga tidak ada kabar sama sekali. Karena waktu itu memang lagi santer terdengar kabar tentang orang hilang, maka kalian bertiga masuk dalam daftar orang hilang.”Alexander tidak bisa berkomentar. Istrinya tidak mungkin berbohong.Mendengar kabar tersebut, Alexander tidak bisa menyembunyikan kesedihan yang pecah di hatinya. Baginya, orang tua adalah segala-galanya. Jika memang demikian, dia bersumpah akan mencari di mana orang tuanya berada.Alexander membawa lima misi dari lima gurunya untuk membalas budi atas kebaikan mereka semua.Namun, dia tidak bisa menyelesaikan semua misi tersebut sebelum menggagalkan rencana pernikahan yang sudah digaungkan oleh Pablo. Parahnya, dia mendengar kabar duka bahwa kedua orang tuanya telah hilang dan bahkan sudah lama pula.Lantas, apakah Alexander mampu melewati semua ujian berat selepas mendapat penghargaan superior Sang Jenderal Naga Emas?Untuk memastikan berita tentang hilangnya orang tuanya, Alexander pun bergegas menuju rumah tempat di mana orang tuanya tinggal. Setibanya di sana, betapa terkejutnya dia melihat kondisi rumah tersebut yang kotor dan tidak terurus.Lantai berdebu dan sampah di mana-mana. Di langit-langit rumah banyak sarang laba-laba. Sebagian barang dan perabot hilang entah ke mana. Bisa jadi hilang dicuri. Intinya kondisi rumah satu lantai itu sudah tidak keruan, lebih buruk dari kapal pecah.Alexander menutupi hidungnya karena bau busuk yang menyengat. Dia sudah tidak bisa berkomentar. Jika kedua orang tuanya hilang sejak satu setengah tahun lalu, wajar kondisi rumahnya sudah separah ini.Pablo dan Winnie tidak mengizinkan Gabriella untuk merawat rumah milik orang tua Alexander, bahkan mereka tidak membiarkan Gabriella berkunjung hanya sesaat saja.Tetangga sekitar?Mereka tidak peduli.Bahkan bisa jadi mereka melucuti barang-barang yang ada di dalam sini.Tidak ada satu pun lagi benda berharga lagi
Alexander menoleh ke samping, mengawasi jalanan padat Kota Redchester yang sangat sibuk. Karena ibu kota negara, Megapolitan yang setidaknya ada sepuluh juta orang ini merupakan kota besar dan punya sejarah. Ada banyak cerita di Redchester, dan ada pula misteri yang mesti dikuak.Saat ini Farrell menjadi satu-satunya orang kepercayaan Alexander. Jika ada sesuatu yang bocor, itu pasti karena kecerobohan Farrell. Maka dari itu Farrell sudah bersumpah dan setia pada Alexander dalam mengemban semua pekerjaan yang diberikan serta melaksanakannya dengan sepenuh hati.Selain amanah, Farrell juga cerdas dan berbagai idenya sangat dibutuhkan oleh Alexander.Pada waktu pertempuran berlangsung, Farrell selalu berada di samping Alexander bersama sejumlah pasukan yang berada di bawah komandonya untuk memberikan penjagaan dan pengamanan kepada sang panglima perang.Sekarang, peran Farrel bisa dikatakan ajudan dan bodyguard sekaligus untuk mengawasi dan menjaga bosnya.Dan bagi Farrell sendiri, meng
Ruangan keluarga telah di-set sedemikian rupa. Ada satu buah kursi khusus yang diperuntukkan bagi Alexander. Semacam kursi yang akan diduduki oleh terdakwa sebuah kasus di pengadilan. Di depan kursi panas tersebut terdapat enam kursi lainnya. Di sanalah Brendon dan lima orang saudaranya akan menghukum Alexander.Sementara itu, anak-anak mereka yang besar dan kecil sudah dilarikan semua sehingga forum besar kali ini dijamin tidak akan terganggu oleh kebisingan. Mereka memastikan bahwa rapat keluarga penentu nasib Alexander akan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang diinginkan, tentu saja tujuan mereka adalah menyingkirkan keberadaan Alexander dari Keluarga Callister.Alexander dengan setelan kemeja abu-abu dan celana jeans biasa terduduk. Di hadapannya sudah berdiri enam orang tua yang akan mencecar beragam kalimat untuk memojokkan dia. Lalu, apakah Alexander mampu melewati ujian besar ini?Brendon menyilangkan kedua kakinya sambil melipat kedua tangan di depan dada. Dia menatap w
Anak nomor empat di bawah Pablo itu bernama Shinta Callister. Sebenarnya siang ini sang dokter semestinya bekerja tapi karena ada acara penting dan mendesak, terpaksa dia izin sebentar walaupun tidak lama juga, hanya demi mensukseskan agar Alexander berpisah dari keponakannya yang malang.Shinta memperbagus jas dokter kebanggaanya sebelum berkata, “Tadi aku sudah mengecek kondisi fisik Gabriella. Badannya sangat lemas. Dia merasakan sakit di beberapa titik. Salah satunya di bagian perut dekat ulu hati. Dia juga merasakan nyeri di tengkuk. Aku memastikan dia sedang stres. Kejiwaannya terganggu dikarenakan beban pikiran dan mental. Tidak lain tidak bukan tentu saja karena makan hati sudah menjadi istri dari mu, Alex. Dia sebenarnya terbebani selama tiga setengah tahun ini semenjak menjadi istri mu. Dia makan hati. Tapi tidak mau bercerita. Puncaknya adalah sekarang. Sebagai dokter umum berpengalaman, aku menyarankan agar Gabriella dibawa ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan dan jug
Enam orang di hadapan Alexander sepakat kalau Alexander tidak mungkin bisa melakukannya. Jika Dokter Shinta saja tidak bisa, lantas bagaimana dengan pria menyedihkan dari Keluarga Luther itu? Mustahil, sangat mustahil.Pablo menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil menyindir geram, “Kau pernah tersiksa selama hampir dua tahun. Badan mu kurus dan penyakitan. Bahkan kau tidak mampu mengurusi diri mu sendiri. Lantas kau mau mengobati orang lain? Alex, sudahlah! Aku tahu kau sedang membela diri agar tidak ditendang dari rumah ini dan pergi untuk selama-lamanya. Kami semua di sini tahu kau pasti mengeluarkan beragam alasan supaya kau tetap bisa bertahan. Tapi, semua yang kau sampaikan akan sia-sia. Mana mungkinlah kami bisa percaya pada omong kosong mu?!”Dengan tenang dan percaya diri Alexander pun menjawab, “Aku sudah belajar banyak dari Tuan James Frick. Aku bisa meracik ramuan dan menguasai teknik akupuntur. Aku juga paham tentang teknik pengobatan modern seperti yang dikuasai oleh Do
Alexander berbicara dengan tegas. “Tuan Mike Ali juga difitnah. Beliau dituduh telah melanggar hukum berat. Katanya, beliau ingin menggulingkan Presiden Somers dengan power-nya yang luar biasa. Kita tidak tahu apakah beliau pro atau kontra dengan pemerintahan Presiden Somers. Kita tidak tahu apakah beliau benci atau suka dengan pemerintahan waktu itu. Tapi tuduhan yang mengatakan bahwa beliau ingin menggulingkan Presiden Somers, jelas hanyalah hoaks.”Pablo selaku menantu Somers langsung merespons cepat. “Kenapa kau malah membawa ayah mertuaku segala? Berita waktu itu santer memberitakan bahwa Mike Ali telah menyiapkan sepuluh ribu orang untuk menyerbu istana dan bahkan sampai ingin membunuh Presiden.”“Berita itu tidak benar,” balas Alexander penuh percaya diri.Dia satu tahun penuh belajar bersama Mike Ali dan tahu betul apa yang sebenarnya terjadi. Mike Ali sejatinya memang kurang suka dengan pemerintahan otoriter di bawah kekuasaan Presiden Somers, tapi bukan berarti dia radikal d
Selain itu, dia sudah mendapat jaminan dari lima gurunya, seandainya nanti dia bisa menyelesaikan semua misi dari lima gurunya, dia akan mendapat banyak keberuntungan yang tidak pernah terbayangkan.Contoh saja, Warren Rockefeller, salah satu guru Alexander, akan memberikan sebagian kekayaannya jika Alexander nanti bisa mengusut kasus penculikan terhadap dirinya. Warren Rockefeller menugaskan pada Alexander untuk mencari para pelaku dan menegakkan kebenaran. Setelah itu, beliau pasti akan memberikan imbalan besar bagi Alexander.Padahal, Alexander ingin menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh gurunya adalah untuk membalas budi, bukan mengharapkan hadiah. Nah, Evans Holland juga akan memberikan hadiah seandainya pada Alexander seandainya misi tersebut juga berhasil. Tapi itu terlalu jauh. Evans Holland merupakan artis terkenal sekaligus CEO Sky Vision. Evans sudah memberikan akses kepada Alexander dan sedikit ruang untuk melakukan sesuatu. Karena itulah Alexander berani memberi
Harlow si nomor dua berdecak malas. Dia memandangi wajah Alexander dengan penuh rasa muak. “Apa pun yang sudah kau janjikan barusan tidak akan berguna bagi kami! Tadi kau bilang bisa membantuku menjadi Wakil Rektor? Tidak perlu! Aku tidak perlu pertolongan dari pria lemah seperti mu! Alex, sebentar lagi kau akan pergi dari sini! Kami bisa menerima semua gagasan gila mu, anggap saja itu hiburan terakhir bagi kami semua di sini, anggap saja hiburan perpisahan untuk kita semua.”Brendon si putra sulung menyilangkan kedua tangan di dada seraya berkata angkuh, “Kami terlalu tinggi dan mewah untuk menerima sampah kecil seperti mu, Alex. Sebelum kami semua malu lantaran kehadiran mu, lebih baik kau menyerah, menceraikan istrimu lalu pergi dan jangan pernah kembali. Aku masih berbaik hati pada mu. Bagaimana pun, aku adalah walikota yang harus baik terhadap siapa pun, termasuk pada pria rendahan seperti mu.”Terakhir, Pablo menghela napas panjang sebelum berkata dengan penuh penyesalan. “Aku m