Share

104. Rasa yang sama

Dengan kejadian tersebut, Sophie terpaksa bangkit dan menyapu pakaian di sekitar dadanya yang padahal tidak ada kotoran apa pun, kecuali hanya ada sidik jari tangan Alexander.

Alexander kaget saat melihat wajah Sophie merah padam. Entah merah karena marah atau karena tersipu malu.

“Alex!” teriaknya menyeringai manis. “Apa-apaan kau?”

Waduh!

Sepertinya Sophie benar-benar marah kali ini. Pelukan dari belakang barusan dianggapnya sudah kelewatan. Pelukan tadi tidak ada dalam agenda latihan drama hari ini, tapi kenapa bisa terjadi?

Alexander berusaha mengklarifikasi atas tindakan tidak sengaja lagi barusan. “Aku khawatir kau kenapa-kenapa. Sekali lagi, maafkan aku.”

Padahal, Sophie sebenarnya merasakan sesuatu yang aneh telah meledak di jiwanya.

Tarik jauh ke belakang. Sebenarnya Sophie sedari dulu mengagumi Alexander. Dari sekian banyak pria yang dia kenal, dia hanya menyisipkan satu nama di pikirannya : Alex Luther.

Baginya, Alexander berbeda dari pria lain. Dia suka karakter Alex yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status