Share

150. Kebenaran dan Keadilan di atas segalanya

Kendall adalah orang yang paling bersedih sedunia pada hari ini. Betapa tidak, dia bakalan kehilangan suaminya dalam waktu yang lama atau bahkan untuk selama-selamanya.

Dia berkata dengan air mata yang banjir di wajahnya. “Ayah, tolonglah suamiku. Selamatkan dia dari jeratan hukum. Aku percaya kalau Ayah bisa melakukannya.”

Somers tak sampai hati begitu menyaksikan putrinya tampak sedih dan tidak bisa menerima ujian berat selaku seorang istri yang akan ditinggalkan oleh suaminya. Namun, dia cuma berkata dengan nada yang putus asa. “Maafkan ayah mu, Kendall.”

“Kenapa, Ayah? Kenapa?” Kendall sampai bersimpuh di hadapan Ayahnya sambil sesenggukan melepaskan emosi yang membuncah di dadanya.

“Aku tidak mungkin bisa menyelamatkan suami mu dari jeratan hukum.”

Kendall menggeleng keras lalu memeluk kaki ayahnya. “Kau bisa, Ayah. Kau bisa. Kau adalah Jenderal yang pernah menjabat Presiden, kau masih punya kuasa dan pengaruh. Selama ini juga kau masih bisa mengatur apa yang ada di sana. Jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status