“Dalam ajang MMA resmi, kau tidak boleh sengaja melukai lawan dengan cara menyerang alat vitalnya, tapi ketika kau berada dalam pertarungan jalanan serta berada dalam kondisi terdesak, kau bisa menyiksa lawan mu dengan cara meninju dua biji di tengah selangkangannya, atau bahkan menggigitnya bila perlu.”Mendengar itu, Bryan terkikik. “Jenderal ini ada-ada saja. Tapi kalau dipikir-pikir, cara itu ampuh juga ya.”“Kau bisa melakukannya pada Tony jika kau mau. Haha.”Begitu mendengar nama Tony disebut, Bryan mengepalkan tangan dan mengeraskan rahang.Mengalahkan Tony adalah keinginannya sejak dulu dan dia pun yakin tidak lama lagi dia bakal mewujudkannya.Sebenarnya tujuan dari Alexander melatih Bryan menjadi pria tangguh adalah agar Bryan bisa mengalahkan dominasi kakaknya sehingga keluarga terutama perusahaan tidak sepenuhnya dikuasai oleh Tony saja.Sebagaimana keinginan Warren Rockefeller, agar kiranya kedua anaknya bisa akur kelak, dan Tony tidak mungkin pernah mengalah pada adikny
Namun bagi Bryan, mencampuri urusan orang-orang di pucuk terlalu rumit dan menyiksa diri. Dia harus fokus mengurusi kakaknya terlebih dahulu. “Lagi pula, ayahku juga sudah tiada. Sekarang adalah bagaimana caranya aku bisa menghajar kakakku dan memperbaiki perusahaan yang telah ditinggalkan oleh ayahku, jangan sampai diambil alih oleh orang picik dan keji.” Bryan termasuk rakyat sipil yang kurang puas dengan kinerja para penguasa sejak dulu tapi karena nilai demokrasi sangat cetek di sini, suaranya seperti angin berhembus. “Jenderal, setiap kita menginginkan keadilan. Aku pun begitu. Di Jepang, ada masa di mana Kaisar berada di bawah Shogun.” (Shogun sama seperti panglima militer) “Pimpinan tertinggi militer dengan kuasa dan kelebihan yang dia punya bisa saja mengangkangi kepemimpinan Presiden yang tidak becus.” Esensinya adalah tentang kepemimpinan yang adil, bukan nama besar seperti yang sudah ada turun temurun. Terlebih lagi, di era sekarang, tidak ada lagi penguasa yang diber
Ala Khabib :Senin : Paginya Sparring, sacking, grappling. Malamnya joging, lari cepat, angkat beban.Selasa : Paginya gulat gaya bebas. Malamnya tinju, foot work.Rabu : Paginya sparring, sacking, grappling. Malamnya crossfit.Kamis : Pagi Jiu jitsu. Malam lari, sprint, peregangan.Jumat : Sparring, bag work, standing and groun wrestling.Sabtu : Pagi Sparring, latihan finishing moves. Malam lari.Minggu : Berlari, sauna, istirahat.Untuk porsi makan, bisa disesuaikan sesuai kebutuhan, dan terpenting asupan karbo dan protein harus mencukupi.Selama satu bulan ke depan Bryan cuma boleh istirahat pada hari minggu. Jadi, enam hari full latihan selama satu bulan ke depan.Meski agaknya Alexander memaksakan porsi latihan yang keras pada Bryan, tapi itulah langkah tepat mengingat waktu yang memang tidak lama lagi.Dengan ini dia pun berharap agar kiranya Bryan tetap selalu sehat dan bugar selama mengikuti semua rangkaian latihan setiap harinya.Bryan tersenyum riang. “Jenderal, aku sudah t
Sesungguhnya Alexander merupakan tipe pria maskulin yang menjaga kesetiaannya. Kendati begitu, hati manusia lemah.Sebagaimana pria pada umumnya, dan normal, berlaku bagi siapa saja, jika dihadapkan pada wanita cantik dan disukainya, maka akan timbul hasrat dan gejolak yang melawan arti dari kesetiaan.Selain Gabriella, Alexander mengenal cukup banyak wanita sehingga perjalanan kisah cinta mereka tak mulus-mulus amat.Namun, sebisa mungkin dia menjaga komitmen tersebut di tengah kenaifan dirinya dalam menghadapi wanita.Ya, kekurangan Alexander adalah dia terkadang suka main mata, dan ujung-ujungnya suka main hati. Menurut Alexander, kesetiaan adalah tetap pada satu hati, meski di luar itu terkadang ada sesuatu lain yang masuk. Tetap, Gabriella tidak bakal sirna di hatinya.Mungkin, sekadar teman dekat, teman ngobrol, atau semacamnya. Umumnya pria hobi membangun kedekatan dengan beberapa wanita yang tidak harus menjalin hubungan yang spesial.Sophie adalah satu dari mereka.“Alex, kau
Dengan kejadian tersebut, Sophie terpaksa bangkit dan menyapu pakaian di sekitar dadanya yang padahal tidak ada kotoran apa pun, kecuali hanya ada sidik jari tangan Alexander.Alexander kaget saat melihat wajah Sophie merah padam. Entah merah karena marah atau karena tersipu malu.“Alex!” teriaknya menyeringai manis. “Apa-apaan kau?”Waduh!Sepertinya Sophie benar-benar marah kali ini. Pelukan dari belakang barusan dianggapnya sudah kelewatan. Pelukan tadi tidak ada dalam agenda latihan drama hari ini, tapi kenapa bisa terjadi?Alexander berusaha mengklarifikasi atas tindakan tidak sengaja lagi barusan. “Aku khawatir kau kenapa-kenapa. Sekali lagi, maafkan aku.”Padahal, Sophie sebenarnya merasakan sesuatu yang aneh telah meledak di jiwanya.Tarik jauh ke belakang. Sebenarnya Sophie sedari dulu mengagumi Alexander. Dari sekian banyak pria yang dia kenal, dia hanya menyisipkan satu nama di pikirannya : Alex Luther.Baginya, Alexander berbeda dari pria lain. Dia suka karakter Alex yang
Penyakit komplikasi yang diderita oleh Somers Wilson tak kunjung sembuh. Darah tinggi, jantung, dan pernah mengalami stroke ringan. Meski telah berobat di luar negeri dan bertemu dengan dokter terbaik, tidak ada perubahan signifikan, kesembuhan merupakan hal yang tabu baginya.Somers selama berbulan-bulan terpendam di dalam rumah dan tidak mau dirawat di rumah sakit lantaran stres memikirkan kematian. Dulu ketika dirawat di rumah sakit, setiap hari dia mendengar kabar ada orang mati, jadi karena itu pusing kepalanya kalau berada di sana. Setidaknya dia punya lima dokter pribadi dengan spesialis yang berbeda-beda untuk mengurusi penyakitnya. Semua dokter tersebut datang silih bergantian tatkala ada penyakit Somers kambuh. Segala peralatan canggih dari rumah sakit dibawa ke kediamannya yang super megah. Karena sangat kaya raya, sang mantan presiden tidak mau ada sesuatu yang kurang dalam fasilitas dan pelayanan, dan bahkan dia rela mengeluarkan uang ratusan ribu sampai jutaan dollar u
Pablo sudah habis duit puluhan juta dollar tapi penyakitnya tak lekas sembuh. Dia sudah sangat bosan berada di dalam kamar perawatan di istananya yang sangat megah. Percuma kaya raya tapi tidak bisa makan enak seperti orang-orang pada umumnya. Ada banyak sekali pantangan sehingga dia tidak bisa sepenuhnya merasakan nikmat dunia yang bahkan bisa dinikmati oleh pemulung sekali pun. Semenjak lengser dari posisi presiden beberapa tahun lalu, kian hari penyakit yang dia derita semakin parah saja. Dia tidak kekurangan uang sebab bahkan lantai rumahnya saja berhiaskan emas. Emas bukan lagi perhiasan tubuh atau tabungan yang tersimpan di brankas, tapi sesuatu yang dipijak-pijak. Saking kayanya dia. Hingga sekarang, setidaknya ada selusin perusahaan yang dia kelola. Pada intinya, urusan duit, dia tidak akan pernah kekurangan. Tapi sekali lagi, kalau dia menderita seperti ini, semua bakalan percuma. Kedua putrinya sudah kehabisan cara. Jika terusan seperti ini, Somers bakal mati di atas
Sekarang juga Somers menghubungi Pablo via telepon, memerintahkan agar segera membawa Alexander ke sini. Pas sore harinya, Pablo memang datang, tapi sendirian dan tidak bersama Alexander. Terang saja Somers heran sekaligus marah. Dia duduk di ranjang perawatan dan berkata dengan tegas walaupun suaranya lemah. “Mana Alex? Kan sudah aku bilang bawa dia ke sini!”Selama menjabat sebagai menantu Somers, tidak pernah sekali pun Pablo bangkang dan bahkan dia tidak berani menyela pembicaraan Somers. Dia selalu taat dan patuh penuh dengan kesetiaan.Namun, tidak untuk sekarang sebab sebelum dia membawa Alexander, dia mesti terlebih dahulu menyampaikan beberapa penggal paragraf kepada Somers. Pablo tentu tidak mau Alexander mendapatkan panggung baru di keluarga ini. Cukup sudah Alexander berhasil menyembuhkan penyakit Gabriella dan dianggap sebagai pahlawan, tapi tidak akan terjadi lagi. Selain itu, Pablo terlebih dahulu mesti menyampaikan sesuatu tentang apa yang sebenarnya terjadi baru-b