Share

Pengikut?

Langit biru cerah menyambut mereka, meskipun hari sudah sore. Dan banyak sekali penduduk yang menyambut kedatangan mereka.

“Ada apa ini?” tanya Hakya merasa keheranan.

“Kami menyambut kedatangan kalian dan kedatangan anak kami Iksan,” jawab salah seorang bapak paruh baya, meskipun raut wajahnya tampak sedih, namun dia tetap menyunggingkan senyuman di bibirnya.

Dan akhirnya Hakya tahu kalau itu adalah ayahnya Iksan. Mereka semua sudah mendengar berita yang menyebar dari mulut ke mulut kalau Hakya dan seluruh anggotanya sedang menuju ke desa mereka karena ada salah satu pemuda di desa itu yang ikut tergabung menjadi anggota Hakya dan sekarang meninggal.

“Maafkan kami pak, kami tidak bisa menyelamatkan Iksan. Tapi, kami akui dia orang yang kuat dan juga baik. Dia meninggal setelah kita berhasil mengalahkan ilmu hitam. Dan karena jarak yang cukup jauh, kami hanya bisa menyerahkan abunya saja,” ucap Hakya sembari menyerahkan guci yang berisi abu Iksan kepada kedua orang tuanya.

Meskipun su
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status