Share

Sambutan yang Luar Biasa

“Kalian sudah siap?” tanya Hakya kepada semua anggotanya.

Mereka telah memutuskan kalau pagi ini mereka akan segera meninggalkan hutan rimba itu, dan memulai perjalanan menuju ke daerah tempat tinggal Iksan untuk menyerahkan abu Iksan agar disimpan oleh keluarganya.

“Siap, Guru!” jawab mereka serentak.

“Siapa yang membawa abu Iksan?” tanya Hakya lagi.

“Saya sendiri, Guru,” jawab Hofat yang terlihat memegang sebuah wadah yang berisi abu salah satu anggotanya.

“Baiklah, Hofat berada di barisan tengah. Jirat yang memimpin di depan, saya berada paling belakang,” ujar Hakya mengatur formasi mereka dalam perjalanan ini. Mereka berharap dapat menyelesaikan perjalanan ini dengan waktu yang cepat. Karena Hakya juga sudah sangat merindukan Kanaya, entah bagaimana kabarnya kini. Bahkan Hakya tidak bisa melihat Kanaya dalam meditasinya.

Mereka berjalan dengan penuh semangat. Hofat membawa abu Iksan dengan sangat berhati-hati, karena memang dia tahu Iksan adalah anak yang baik. Mungkin sudah takdi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status