Share

Diadili

"Seminggu lalu saya menemukan wanita ini di salah satu rumah sakit di Singapura. Rupanya dia keguguran, karena stres dan tertekan." Semua orang menatap Kalina, ketika perempuan itu mengambil alih kesaksian yang seharusnya dilakukan Yuna.

"Keguguran?" Wisnu menoleh ke arah perut Yuna yang sudah kembali ramping. Sedangkan Kamila hanya bisa bungkam mendengarnya.

"Janin dalam kandungan wanita itu, kan yang membuat Anda bungkam Tuan Adiwijaya?" Kalina menghampiri Wisnu, dan bergumam di telinganya. Kedua tangan Wisnu langsung terkepal. "Sayang sekali, padahal kalau janinnya tidak gugur, mereka bisa menjadi saudara yang akur," cibirnya sembari mengusap perut.

Kalina kembali beranjak, dia beralih dari Wisnu menuju berlakang kursi Yuna.

"Akh." Tanpa diduga Kalina menjambak rambut perempuan itu hingga wajahnya yang semula tertunduk, jadi mendongak lurus ke arah meja hakim. "Lawan bicaramu di depan, Nyonya! Bukan di bawah."

Gemelatuk gigi Yuna terdengar sampai beberapa orang di belakang.

"Sek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status