Share

Part 32

Kami sampai di rumah nenek. Ternyata cukup ramai di sana, para tetangga juga berdatangan. Kurasa untuk mencegah nenek mengamuk dan memukuli anak laki-lakinya yang sudah ditumbuhi banyak uban itu. 

Terlihat jelas om Jaka sedang mengusap-usap bahunya, pasti habis kena pukulan nenek. Aku dan Aira tersenyum, lalu masuk dan menyiapkan makanan. 

Beberapa potong kue kami sediakan untuk tetangga yang hadir, lalu mereka pamit pulang setelah melihat nenek menjadi lebih tenang.

Om Jaka berjalan menyeret kakinya. Ya, jalannya tidak lagi sempurna akibat kecelakaan beberapa tahun yang lalu. Dengan jalan terpincang, dia mendekati nenek tua itu.

"Maafin Jaka,  Mak." Seperti anak kecil dia memegangi bahu nenek yang dari tadi memunggunginya. 

"Mau jadi apa kau, sudah tua tapi masih hidup seperti ini. Apa tidak malu kau dengan yang lain?"

"Jaka janji akan bertobat, Mak. Udah kapok jadi orang nggak bener."

"Dari dulu begitu saja la ja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anies
ooh.. jadi Om jaka ini salah satu preman yang dulu mukulin bang malik mungkin, ya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status