Share

Part 33

Seketika kenangan itu muncul kembali. Saat tubuhku dibawa paksa di atas bahu kekar om Jaka, sementara temannya mengikuti dari belakang meninggalkan Bang Malik yang saat itu terlihat sudah meregang nyawa.

Aku meronta-ronta menyaksikan Abangku yang sama sekali tak bergerak. Hingga akhirnya kami sampai di sebuah gudang kosong yang aku sendiri tidak tahu di mana.

"Gimana ini, Bang? Duitnya udah nggak ada. Apa percaya Nyonya tua itu sama kita. Malah sekarang anak itu sudah mati." Om Jaka terlihat panik karena rencana awal mereka sudah gagal.

"Biarin aja. Kita balikin ni bocah ke sana." Kata teman yang satunya.

Seketika aku memberanikan diri bersuara.

"Jangan, Om. Chaca nggak mau balik ke tempat itu. Chaca takut." Aku menangis sejadi-jadinya.

"Diem lu, bocah. Ngikut aja!" Om Jaka terlihat kesal.

"Bang Malik...." tangisku semakin menjadi.

"Abang lu udah mati. Lu mau ikutan mati juga?" Lagi-lagi om Jaka memarahiku.

"Mana duit panti yang kalian bawa?" Temannya terlihat lebih tenang sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status