Share

Part 40

Aku merebahkan diri di ranjang. Langsung masuk tanpa menawari Tania untuk singgah setelah mengantarku pulang. Bodo amat. 

Masih teringat saat Tania memintaku untuk masuk ke keluarga bu Sam sebagai adiknya Bang Malik. Dengan begitu, sudah sah secara hukum kalau kami memang bersaudara, walau tanpa ikatan darah. 

Bang Malik masih merasa was-was kalau aku akan pergi, lagi dan meninggalkannya. Itulah yang membuat pikirannya terganggu saat bertemu kembali dengan om Jaka. 

Apa yang harus aku lakukan?

Jam dinding menunjukkan pukul delapan malam. Aira belum juga pulang. Seharian tak ada mengirimiku pesan. 

Selesai mandi aku mengeringkan rambut dengan handuk saat kudengar bel berbunyi. 

"Hallo... " Haikal memasang senyum lebar di wajahnya setelah pintu terbuka. 

Menyusul Bang Malik yang ikut masuk. Kenapa orang-orang disekitarnya selalu saja mengikuti kemana pun dia pergi. Apa tidak boleh kami menikmati waktu berdu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status