Share

Part 42

Seketika langkahku terhenti. 

"Apa maksud Abang?"

"Abang sudah pikirkan semuanya. Kamu tinggal di rumah Mama."

"Chaca nggak mau, Bang."

"Jangan membantah," ucapnya lembut. "Cepat kemasi. Abang tunggu."

Bang Malik masih tetap berbaring sembari menutup keningnya dengan lengan. Aku tak juga beranjak. 

Dia menghela napas, kemudian bangkit lalu langsung menuju ke kamarku. Aku mengejarnya sampai ke dalam. Melihat dia menurunkan koper dan menyusun pakaianku ke dalamnya. 

Cepat aku menghentikan dan menutup lemari. 

"Abang, apa-apaan sih. Nggak gitu juga kali, Bang. Main pindah-pindah gitu aja." Aku berusaha setenang mungkin. 

"Minggir, Chaca!" Dia kembali menepikanku dan membuka kembali lemari pakaian.

Baju-bajuku kembali dimasukkan, kali ini dengan asal. Beberapa ikut berserakan di lantai. 

"Bang!"

"Sampai kapan kamu mau hidup seperti ini, ha?" nadanya mulai meninggi. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status