Share

Part 47

Untuk pertama kalinya Bang Malik menjemputku pagi-pagi sekali. Kami akan berangkat kerja bersama-sama. Aira mengantarku sampai di depan pintu, penuh senyuman sambil melambaikan tangan.

Bang Malik hanya menundukkan sedikit kepala, menyapa tanpa suara. Aira tak mempersalahkan. Dia sadar betul, semua orang yang mengetahui juga akan melakukan hal yang serupa.

Hari ini Bang Malik benar-benar tampak segar. Wajahnya sumringah dan terlihat bahagia. Tak henti-hentinya dia menggenggam erat tanganku.

"Sarapannya di bawa, kan?" tuntutnya soal permintaan malam tadi.

"Iya, mie goreng, kan?"

Dia tersenyum.

"Soal keluarga Abang gimana? Bukannya Mama Abang udah ngatur perjodohan Abang dengan Tania? Kalau dia tau kita pacaran, gimana?"

"Mana ada jodoh-jodohan. Kamu kebanyakan baca novel," sanggahnya.

"Boro-boro baca novel. Baca status temen aja nggak sempat."

"Oh, ya? Emang sibuk ngapain?"

"Sibuk mikirin Abang."

Matanya bolak-balik berkedip mendengar ucapanku. Gugup.

"Belajar gombal da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status