Share

Part 51

"Buatkan dulu minuman untuknya!" perintah nenek.

"Iya, Nek. Chaca masih manasin air." Lalu kembali menyusun barang.

"Dia datang uring-uringan seperti orang gila mencari kau" Ucapan nek Joyah membuat kegiatanku terhenti.

"Bang Malik pernah kesini, Nek?"

Orang tua itu mengangguk. "Memangnya kau kemana? Hampir setiap hari dia ke sini."

"Setiap hari?"

"Tadinya Jaka lari pontang-panting, namun dengan kaki yang tidak sempurna seperti itu dengan mudah pemuda itu mendapatkannya." Ada senyuman di wajah nenek. Apa peristiwa seperti itu lucu baginya?

"Dia meminta Jaka menghubungimu. Tapi si bodoh itu dengan berterus terang mengaku sama sekali tidak mempunyai henpon." Nenek kembali tertawa. Seperti mengingat sebuah kejadian lucu.

Benarkah? Jadi waktu cuti kemarin dia benar-benar mencariku sampai ke sini?

"Aku sudah meminta maaf atas nama Jaka dengan pemuda itu. Terserah dia mau memperkarakan atau tidak. Biarlah Jaka membayar semua akibat perbuatannya. Aku sama sekali tidak menyangka, kalau Ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status