Share

Part 55

"Hish.. Gadis preman ini, memang tidak bisa menjaga mulut di depan orang tua," gerutu Haikal yang baru saja mengantar bu Sam ke kamar.

Mamanya juga mendadak sakit kepala, mendengar ucapanku tadi. Tubuhnya lemah, hampir pingsan. Mungkin tidak siap mendengar bahwa aku dan Bang Malik ternyata bukan kakak beradik.

"Kamu jangan mondar-mandir, aku pusing melihatnya," protesku.

"Hish... " Haikal mendesis.

Akhirnya aku bisa bernapas lega, bebas dari istana yang membuatku merasa tidak nyaman. Bahkan setelah aku sering berkunjung pun, tak juga membuatku betah berlama-lama di rumah itu.

Mobil kembali meluncur membelah jalanan. Ada rasa lega di hatiku setelah mengatakan semuanya. Setidaknya mamanya Malik sudah tahu kalau aku bukan adiknya.

"Abang jangan dekat-dekat lagi sama Tania. Chaca nggak suka," gerutuku.

"Cemburu?"

"Chaca serius. Tania udah kelewatan. Pokoknya besok Abang harus kasi tau sama dia, kalau kita pacaran."

"Secepat itu?"

"Kenapa? Abang malu punya pacar kayak Chaca?"

"Enggak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status