Share

Part 76

Mobil masih melaju, membelah kemacetan kota Medan di kala sore. Kami masih terjebak di lampu merah saat Bang Malik mengambil sesuatu dari laci mobil.

"Ambillah!" ucapnya sambil memberikan sebuah kartu. Aku menyambut pemberiannya, dan memastikan kalau itu sebuah ATM.

"Chaca udah punya," balasku, seraya kembali meletakkan kartu tersebut begitu saja.

"Pakailah. Jangan lagi menerima apa pun dari Aira. Abang nggak mau kamu juga ikut menikmati uang om Harris."

Aku terdiam. Ia masih juga memikirkan tentang hal itu rupanya.

"Chaca cuman merasa nggak enak. Apa yang nanti akan Mama katakan kalau sampai tau Chaca ikut menghabiskan uangnya."

"Abang udah bilang, uang yang Abang punya nggak ada hubungannya dengan keluarga Mama."

Lagi-lagi dia membahas soal uang. Bukannya kemarin kami sudah berhenti membahas soal itu. Aku hanya takut terjadi sesuatu lagi dengan pikirannya.

"Chaca udah besar, Bang. Chaca udah bisa menghasilkan uang sendiri. Jadi Abang nggak perlu merasa terbebani dengan kebutuhan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Zabdan N Iren
kaaaaan beneeer
goodnovel comment avatar
Anies
ya ampun... benar ternyata
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status