Share

Part 79

Aku begitu terhenyak mendengar kata-kata mama. Seriuskah dia dengan semua yang dia ucapkan?

Aku masih tertegun, mencerna setiap kata-katanya barusan. Ibu kandungku, telah merebut suaminya? Apa mungkin ada cerita seperti itu?

Perjalanan kami dari panti asuhan ke kota ini mamakan waktu semalaman. Sejauh itukah dia harus membuangku? Apa aku begitu mengganggu kehidupannya sehingga dia menyingkirkan aku sampai jauh ke luar kota?

Tidak adakah panti asuhan di kota ini yang lebih baik dari panti asuhan yang selalu menyiksa kami itu? Setidaknya dia bisa meninggalkanku di masjid agar bisa ditemukan dan dibimbing oleh orang yang rajin ke masjid tentunya.

Tidak. Keputusannya memang benar. Aku memang pantas mendapatkannya. Bahkan seharusnya aku mendapatkan tempat yang lebih buruk dari itu.

Seketika hatiku merasa iba dengan wanita yang sedang bersimpuh di hadapanku ini. Betapa hinanya wanita yang telah merusak kebahagiaannya.

"Maafkan Chaca, Ma." Tenggorokanku terasa tercekat. Mendadak suaraku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status