Share

Rencana Kencan

"Pak, ini kopi …-"

"Bian, ambilkan kopiku," titah Alarich secara dingin, tanpa menoleh pada siapapun–fokus pada laptop canggih di depannya.

Baik Aeera maupun Bian, keduanya sama-sama kaget. Bian kaget sebab biasanya Big Boss-nya tersebut selalu melakukan banyak cara agar Aeera di dekatnya. Namun ini berbeda, Alarich seperti menghindar.

'Segitunya Mas Alarich.' batin Aeera, mendengkus pelan lalu menyerahkan dokumen tersebut pada Bian.

"Pak, mengenai pertemuan dengan CEO Sinem'Grub …-" Aeera tetap berusaha profesional walau Alarich kembali merajuk padanya. Namun, lagi-lagi perkataannya dipotong oleh Alarich.

"Bian yang akan menemaniku." Alarich lagi-lagi dengan cepat memotong, "urus dokumen penting proyek kemarin. Pergilah," lanjutnya bernada dingin, melirik sekilas pada Aeera lalu dengan cuek memalingkan wajah ke arah laptop.

Sikapnya benar-benar dingin, cuek dan seperti orang asing. Sengaja! Alarich terlalu malu pada insiden tadi pagi.

Perkiraannya meleset. Seharusnya Aeera bangun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Juan Juan
gpp ka caci 1 bab juga udah seneng aku baca part ini ...️...
goodnovel comment avatar
Mom's Kafi Fairuz
si paling plin plan wkwk...... gemes banget kek bocah
goodnovel comment avatar
Rika Sartikawati
Semangaaaatt nulis thooor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status