Share

Memberikan Ikatan Suci

Perputaran nasib tidak ada yang bisa tahu. Segala perubahannya tak pasti datang. Semua makhluk hidup diperbudak oleh nasib. Begitu juga dengan Pandu. Terkadang setelah mengalami kesenangan, seseorang akan merasakan penderitaan.

“Plak!”

Tamparan kembali Pandu rasakan. Pipinya memerah seketika. Dia seperti orang yang sangat bersalah. Orang yang biadab, memperlakukan wanita dengan sangat kejam. Padahal dirinya selalu memperjuangkan cinta.  

“Tuan, saya tidak bersalah,” balas Pandu masih menyorotkan pandangan tajam. “Jangan pernah main hakim sendiri. Kau pun pasti juga pernah melakukan kesalahan. Aku akan membuktikan diriku tidal bersalah,” lanjutnya semakin tegas.

“Jangan pernah membantahku. Kau sekarang keluar. Kepala Polisi ingin menemuimu!”

“Dia … ingin menemuiku? Ini pertanda baik,” gumam Pandu. Wajahnya sedikit semringah.

Sebuah berkah yang terjawab. Pandu akhirnya bis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status