Share

Menahan Batin

Arum bergegas mendekati pintu kamar. Dia mendengar suara tidak asing di telinganya. Suara yang hampir mirip dengan sosok yang dirindukannya.

“Mas Pandu?” ucapnya pelan. Tangannya bergemetar memegang gagang pintu kamar. Seakan jiwanya tidak mau kecewa sekali lagi. Dia tidak mau menganggap dirinya ternyata berhalusinasi. Sembari menarik napas panjang, Arum mulai menekan gagang itu ke bawah. Pintu perlahan terbuka.

“Mas?”

Kedua matanya tak percaya. Sosok Ardi sudah berada di depan pintu kamarnya. Arum sangat panik. Dia tidak tahu harus berbuat apa.

“Mas, kenapa bisa di sini? Sangat bahaya,” ujarnya berbisik.

“Arum, aku mau menyampaikan pesan Pandu. Ini sangat penting. Aku harus masuk ke dalam kamarmu,” balas Ardi berbisik. Kedua matanya terus mengamati semua ruangan, untuk memastikan tidak ada yang melihatnya.

“Pesan?” tanya Arum semakin terkejut. Spontan dia membuka pintu kamar sediki

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status