Share

Menuju Rumah Selena

Arum dan pandu saling merasakan hati mereka sangat dekat. Namun, mereka masih kebingungan tidak mengerti dengan perasaan itu. 

"Harum. Aku sangat merasakan aroma itu. Bahkan jiwaku merasakan jika Arum berada di dekat sini. Tapi, apakah itu hal mustahil? Ataukah hanya khayalanku saja?" batin Pandu terus berusaha mengamati luar jendela yang terhalang oleh derasnya air hujan. 

"Mas Pandu. Aku merasakan jiwamu ada di dekatku. Tapi, aku rasa itu tidak mungkin. Bagaimana bisa kau ada di sini. Kau pasti sudah menikah dengan Sabrina. Karena memang kau tercipta untuknya. Bukan Untukku," batin Arum menundukkan kepala. Wojo yang berada di sebelahnya, hanya mengamati Arum tanpa berkata. 

Wojo pun terus berpikir, bagaimana caranya untuk membuat arum tersenyum. Walaupun itu adalah hal tersusah yang harus dia lakukan. 

Akhirnya selang beberapa menit, Wojo memberanikan diri untuk menepuk pundak Arum. Yang membuat kekasih Pandu itu akhirnya menolehkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status