Share

Menuju Kamar Arum

Pandu tidak percaya dengan penglihatannya. Dia mengerjapkan kedua matanya berkali-kali. Sosok indah dengan paras cantiknya dia lihat dengan jelas. 

Rasanya hati yang semula terpenjara bisa terbebas seketika.

"Arum ... kau ada di rumahmu? Bagaimana mungkin? Aku yang sudah bersusah payah untuk menemuimu, kini kita kembali bertemu di tanah kelahiran. Aku akan menemuimu diam-diam!" 

Pandu segera masuk kembali ke dalam kamarnya, saat Arum menatap jendela kamarnya. 

"Aku tidak akan menunjukkan diriku. Aku tidak mau mereka mengetahuinya." 

Pandu sedikit mengintip sela jendela. Senyumannya semakin melebar. Dia masih tak percaya. Wanita pujaan hatinya kini terlihat. Amarah yang semula selalu menyelimuti dirinya, kini meluap. Seolah hanya dia yang bisa memadamkannya.

Sementara, Arum mengernyit. Dia merasa Pandu ada di sana. 

"Jendela itu mengingatkanku padamu. Andai saja aku bisa menatapmu dari sini. Andaikan nanti mala

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status