Share

Hobi Daza 2

Merasa mendapatkan pujian daritadi tak membuat Lavendra besar kepala, karena ini bukan sesuatu yang pantas Lavendra sombongkan, makanya dia sangat merasa malu karena mama mertuanya terus memujinya tiada hentinya.

Daza yang melihatnya juga merasa penasaran, ia kemudian ikut menyicipi kue kering tersebut. Satu gigitan dilakukan oleh Daza. Wajahnya yang tadi lusuh dengan tatapan lemas dan juga kelelahan tersebut langsung berubah menjadi seringai semangat dan juga kesenangan.

“Enak!” ucapnya.

“Kan? Mama bilang juga apa. Kalau mama bantu kamu pikir rasanya akan sama?” Mama memberitahukannya.

Daza melihat ke arah mamanya sendiri dengan tatapn paling datar, yang berbeda dari sebelumnya, “Mengingat kalau kue buatan terakhir mama terasa seperti ampas, Daza yakin mama akan merusak rasanya,” sahut Daza.

Bukannya memperhalus ucapannya dan menghibur sang mama, Daza yang begitu jujur justru membuat mama yang semula kesenangan tersebut berubah menjad naik pitam.

“Apa kamu bilang?! Ampas?!” Mama ters
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status