Share

Malaikat Kecil

Semua keluarga tampak bingung, karena mereka berdua datang secara mendadak tanpa mengabari terlebih dahulu. Ditambah dengan Lavendra yang matanya membengkak membuat asumsi keluarga pada Daza jadi buruk.

Belum lagi melihat Daza membawa koper besar yang ada di sebelahnya. Makin buruk jelas pikiran keluarganya mengenai kenapa Lavendra bisa sampai datang pada saat itu.

Di ruang tamu dengan semua orang yang memandang mereka, tampak jelas mata curiga dan juga menerka dengan buruk terlihat dari wajah mereka tersebut.

“Kamu apakan Lavendra lagi?” tanya Papa.

“Baru kemarin kalian baik-baik saja. Atau kamu melakukan kesalahan lagi?” Kakek juga ikut berasumsi.

“Wah, kalian bertengkar?” Diana kaget dengan tatapan tak percaya, “kamu dipukul Daza? Dibentak? KDRT?!” Diana paling heboh menyebutkannya.

“Astaga Nak…, kenapa dengan wajahmu? Kamu baik-baik saja? Daza masih begitu padamu? Astaga…, aku minta maaf Nak…, ternyata memang Daza tidak berubah,” Mama bersedih sambil menghampiri Lavendra.

“B- Buka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status