Share

BAB 49: "Ladang" Peninggalan Zaman Penjajahan

"Benar, ada apa? Bukankah kita harus segera bergerak sebelum Mahluk Haus Darah melihat kita?” tanya Rosie kebingungan.

Tegar hanya diam. Kakinya tidak bergerak sama sekali, namun matanya masih memperhatikan tanah di sekitar mereka berdiri. Seperti menelusuri setiap jengkalnya, tanpa terkecuali.

“Hei! Cepat katakan, ada apa? Kenapa tidak boleh bergerak?” Sekali lagi Cantigi bertanya sudah tidak sabaran.

Tentu, ketidaksabaran ini jadi hal yang normal. Mengingat, Mahluk Haus Darah bisa kapan saja melihat mereka yang berdiri terdiam di area cukup terbuka seperti sekarang.

“Kalian semua, mulai sekarang dengarkan dan lakukan apa pun yang akan kukatakan!” perintah Tegar serius.

Dari nada suara Tegar, Rosie, Jhagad, Cantigi dan Awan pun akhirnya menyadari bahwa ada kondisi serius yang sedang terjadi. Mereka pun tidak berkomentar apa apa.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status