Share

RIP BU NURI

Nira menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Angga. Bahkan bibir Angga terasa sangat kaku untuk mengeluarkan suara, dia hanya bisa diam beberapa saat, sebelum akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya kepada Nira.

"Kenapa bisa ibu kamu itemukan di sungai, Nira? Bukannya jarak sungai di temlat ini cukup jauh?" tanya Angga dengan tangan terus mengelus kepala Nira, berusaha untuk menenangkan diri.

"Saat polisi sedang melakukan penyelidikan terakhir, polisi mendapatkan informasi dari beberapa warga daerah sebelah, jika ada mayat warga yang mengapung di sana." Nira menjeda ucapannya, dia lalu mengatur nafasnya agar bisa lebih leluasa bercerita kepada Angga.

Angga sesekali mengusap air mata Nira, yang berjatuhan membasahi wajahnya.

"Lalu bagaimana?"

"Polisi pun melakukan penyelidikan, hasil dari informasi jika itu memang ibuku yang meninggal dan mengapung di sungai. Warga mengira itu adalah orang gila, karena tidak ada yang tahu identitas Ibu, Mas," sambung Nira.

Angga menjadi sangat k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status