Share

Kekhawatiran Memuncak

“Ayo!” Henry meraih tangan Hana dan menuntunnya keluar dari ruangan itu.

Beberapa orang-orang Blue Mansion yang masih berdiri di ambang pintu bergeser memberikan ruang bagi mereka berdua. Mereka hanya memandang Hana dengan tatapan penuh tanya.

Hana yang masih terisak diam mengikuti langkah ayahnya yang berjalan dengan menyeret kaki kirinya. gadis itu juga memperhatikan bagaimana tangan ayahnya menekuk secara permanen. Ia ingin menangis, tapi sekuat tenaga gadis itu menahannya.

Henry membawa Hana ke sebuah ruang yang ada di ujung kiri bangunan utama. Lalu, ia berhenti di satu pintu yang berada di bagian luar bangunan itu.

“Masuklah!” Henry membuka pintu.

Hana tak terburu masuk ke ruangan itu. Ia berdiri di ambang pintu dan mengamati isi kamar.

Kamar yang tidak begitu besar itu berisi sebuah tempat tidur berukuran sedang, nakas dengan lampu tidur yang berada di atasnya, satu set meja kursi dan satu lemari pendek berukuran kecil.

Hana melongok untuk ke dalam kamar. “Jadi, selama ini Ayah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status