Share

Bab 15 Ha! Di Rumah sakit?

"Hmm," balasku malas.

Suamiku itu kemudian menarik kursi lalu menghempaskan panta* nya dengan kasar. Sepertinya ia merasa perubahanku. Selama ini, aku selalu menunggu dan melayaninya di meja makan, tapi kali ini semua itu tidak akan terjadi.

"Makan, Mas," ucapku santai. Sengaja aku tidak melihat kerahnya, tapi tetap melirik lewat ekor mata.

Mas Bagas menghentakkan nafasnya kasar. Seperti ingin protes, tapi ditahan olehnya. Perlahan tangan lelaki itu membalikkan piring dan mengisinya dengan nasi dan aneka lauk yang dimasak oleh istri keduanya.

Selama dua tahun perkawinan, aku selalu melayani semua kebutuhannya dengan baik, tapi semua itu tiada artinya. Lelaki itu tetap berselingkuh, dan menghadirkan madu diantara kami. Madu busuk pula. Aku bukan mengingkari poligami, karena itu adalah syariat islam, dan Rasulullah melakukannya dengan niat ibadah. Namun, poligami yang dilakukan Mas Bagas, semua karena nafsu belaka. Bahkan mungkin mereka telah berzina sebelum hubungan mere
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status