Share

Bab 53 Persahabatan Tanpa Pamrih

"Kita tidak butuh persetujuannya, Mas. Kita nikah siri aja. Saat dia tau nanti, mau tidak mau dia harus siap di madu, jika tidak ... hush." Kutatap Alika tajam yang sedang mengerak-gerakkan tangannya seakan sedang mengusir.

"Tidak, Alika! Aku tidak akan menceraikan Dewi! Faham kamu!"

"Ok, Mas! Kalau kamu nggak mau tanggungjawab. Aku akan membunuh anak ini, dan kamu yang harus bertanggungjawab. Kamu telah membunuh darah dagingmu sendiri!" ucap Alika terlihat kesal. Tuhan ... apa yang harus aku lakukan? "Dan ingat, Mas! Bisa saja kamu selamanya tidak akan pernah punya anak! Ingat karma, Mas, jika kamu tega membunuh anakmu," sambungnya lagi di tengah kegundahanku.

"Baiklah. Ok, kita menikah siri." Akhirnya aku kalah. Aku harus menikahi Alika demi anak di perutnya. Bayi itu tidak bersalah, kamilah yang bersalah.

Alika tersenyum bahagia. "Nah, gitu dong, Mas. Yang namanya darah itu lebih kental daripada air. Apalagi ini darah dagingmu, siapa tau laki-laki, 'kan penerusmu kelak." Tak kuta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status