Share

hamdan

Seperti yang kuduga ayahnya anak-anak langsung menelpon, beberapa saat setelah maura pergi. Ponselku berdering, dengan deringan yang gencar tanpa henti.

"Assalamualaikum ...." Akhirnya aku menjawab dengan rasa malas.

"Walaikum salam, apa maksud perlakuanmu," tanyanya murka.

"Aku tidak menerima bantuanmu, intinya tidak butuh!" jawabku ketus.

"Jadi kau sungguh ingin melepaskan diri dan anak anak dari bantuanku?"

"Iya, sungguh, aku mau melepaskan diri. Kenapa? kau terkejut?"

"Jangan kurang ajar Aisyah merobek uang adalah dosa dan perbuatan melanggar hukum!"

"Katakan aku sudah melanggar pasal berapa dan sebutkan tuntutannya, layangkan laporan sekalian, aku tidak takut padamu!" teriakku dengan emosi membuncah, aku yang sejak pagi sudah runyam dengan berbagai pikiran seakan sudah siap untuk bergelut dengan siapapun di sini.

"Kau memang sudah gila ...."

"Lalu apa maumu menelpon orang gila?!"

"Aku mau tanya kenapa?"

"Tidak ada alasan, suka suka aku saja, kenapa memangnya! Tadinya kupikir kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status