Share

menunggu sikap mas hamdan

Sekembalinya ke rumah aku langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu. Tanpa memperdulikan sakit hati, kutumpahkan uang yang ada dalam tasku, lalu menghitungnya dengan seksama. Kutelpon setugas LKP yang selalu datang menjemput tagihan dan tabungan untuk datang esok hari, agar uang ini bisa kuamankan.

Setelah menyimpan uang tersebut, aku lalu mandi dan berganti pakaian. Kemudian bergegas ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

"Lagi sibuk mengaduk hidangan kedua anakku datang ke dapur untuk menyapaku."

"Bunda seharian kemana aja?"

"Bunda di kebun, mengawasi panen," jawabku.

"Kok harus Bunda, biasanya ayah?" tanya Raihan.

"Sekarang Bunda yang mengurus semuanya," jawabku tersenyum.

Di saat bersamaan, Mas Hamdan terlihat membuka pintu dan masuk ke rumah.

"Kalian teruskan PR-nya ya, Bunda akan menyiapkan meja dan kita akan makan malam bersama,_"pintaku pada kedua putra putriku sambil menyentuh pipi mereka. Mereka mengangguk lalu beranjak ke kamarnya.

Lama Mas Hamdan yang berdiri di ambang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status