Share

video

Hari itu, entah apa yang membuat Raihan anakku tiba tiba hadir, tanpa kuberitahu, dia sudah mengenakan pakaian abu abu sutra senada dengan gamisku, ada peci dan kain pinggang yang bersarung hingga ke lututnya. Dia memasuki tempat acara lalu menyalami aku dan irsyad secara bergantian.

"Selamat, Bunda, selamat Om," ucapnya dengan nada tulus, aku tak melihat sandiwara atau keterpaksaan di wajahnya, wajah dan gestur anakku nampak santai dan ringan.

"Terima kasih, Nak," jawabku menerima uluran tangannya. Masih dengan rasa heran yang menggelayuti hatiku, aku penasaran sekali kenapa tiba-tiba Raihan datang dan menunjukkan penerimaannya, tapi aku tidak terlalu membiarkan itu kentara, khawatir keheranan Itu akan menular kepada Mas Irsyad.

Acara lamaran berlangsung khidmat hingga rangkaian prosesi selesai dilakukan dan tamu tamu berangsur pulang.

Mas Irsyad juga mengikuti keluarganya pulang, setelah berpamitan padaku pria itu menaiki mobilnya dan pergi.

Tinggallah aku dan keluargaku, juga an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status