Share

Bab 40

“Mba, aku dengar kamu punya madu ya? Jai souvenir yang suami mba kasih kemarin itu souvenir pernikahan?” Ucap salah seorang tetangga pada Regina saat mereka bertemu dengan Regina di jalan.

Regina tak menjawab pertanyaan yang seolah mencemoohnya itu, sangat menyesal dia lewat sini terlebih mereka sedang berkumpul seperti tidak ada kerjaan dirumah mereka.

“Sepertinya itu karmanya, katanya dulu dia menyuruh anaknya buat memadu istri pertamanya. Padahal baru enam bulan sudah dipaksa buat hamil. “ Bisik salah seorang ibu lain disana.

Regina mencoba menahan emosinya, tidak ingin memberikan kepuasan kepada para tetangga yang tampaknya senang mencemoohnya. Dia berdiri tegak, menunjukkan ketenangan meskipun hatinya bergejolak.

"Terima kasih atas perhatian kalian," ucap Regina dengan tenang, namun tegas. "Tapi, urusan keluarga kami bukan untuk dibahas di jalanan."

Tanpa menunggu tanggapan, Regina melanjutkan langkahnya, meninggalkan para ibu-ibu yang terkejut dengan sikap tegasnya. Sesampainya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status