Share

121. Vidia Mengamuk

"Maksud, Bu Hana?" Aku memperjelas arah pembiacaraannya takut salah kaprah.

"Tadi aku lihat Vidia dimarahi suamimu gara-gara gak bisa ngebedain gula sama garam. Bilang sama dia, kalau mau jadi perebut suami orang itu harus belajar banyak hal. Jangan sampai cibiran kamu sangka pujian," jawab Bu Hana.

Aku mengangguk paham, rupanya dia sempat melihat kejadian memalukan itu. Untung bukan aku yang membawa kopi tadi ke Ferdila karena darah bisa mendidih kalau disiram apalagi aku bukan istrinya.

Bu Hana meminta izin untuk ikut duduk katanya jenuh di rumah sendirian. Perempuan tua itu memang selalu sendiri karena suaminya sibuk bekerja serta dua anak lainnya. Mereka pun telah berkeluarga.

"Ngomong-ngomong, Vidia viral di sosial media ya?" bisik Bu Hana begitu Ferdila tidak ada di sisi kami lagi. Perutnya tiba-tiba sakit dan jika sudah berada di toilet, bisa menghabiskan waktu hampir satu jam.

"Viral kenapa, Bu?"

"Ada seseakun yang posting cerita ten

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status