Share

124. Ruang Bawah Tanah

POV ARNILA

Sekarang aku berada di kediaman Naren sejak kepergian Vidia tadi. Beruntung sekali adik ipar percaya kalau aku keluar hendak membeki bra karena sudah bosan dengan yang lama.

Bukan berdua, melainkan ada Ardina juga di sini. Sejak tadi aku menyusun kalimat yang paling bagus supaya bisa menghasut Ardina yang cinta mati pada suaminya.

"Tidak!" jawab Ardina setelah pertanyaan lima menit lalu aku lontarkan. 

"Kamu harus bisa ikhlas melepas Ferdila, maka masalah akan selesai, Din. Kamu gak akan sakit hati lagi!" tekanku.

"Dengan melepas Ferdila malah semakin membuatku sakit hati. Memang dia tidak setampan sahabtmu, tetapi hati tidak bisa mengelak kalau cinta itu masih ada."

Aku bukannya tidak mau membantu Ardina kembali dengan Ferdila. Apalagi jika niat mengalah dan membiarkan Vidia tersenyum menang. Hanya saja, jika aku menyakiti Ferdila sama saja menyakiti saudari kembar sendiri.

Naren pun terlihat bingung, diam-diam menghe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status