Share

79. Permintaan Sandi

"Gimana keadaanmu, Din. Kita ke rumah sakit, yuk!" Ferdila terpaksa pulang ke rumah karena ada sms dari istrinya yang mengatakan sedang sakit.

"Enggak, Fer. Di rumah aja gak apa-apa. Ini juga udah agak mendingan." Ardina tersenyum, wajahnya pucat pasi. "Kalau nanti aku meninggal–"

Ferdila meletakkan jari telunjuknya di bibir Ardina. "Hust! Kamu gak boleh ngomong kayak gitu, Sayang. Kita akan hidup bahagia bersama."

"Bagaimana dengan istri keduamu?"

"Aku sudah janji akan menceraikannya ketika sudah ketemu. Ponselnya gak aktif."

Ardina yang lemah menutup mata perlahan, dia ingin menikmati masa-masa seperti ini. Ketika tangannya digenggam erat sang suami, air mata jatuh begitu deras membentuk anak sungai.

"Sayang?" panggil Ferdila. Dia khawatir terjadi sesuatu pada istri tercinta.

"Aku masih hidup, Fer," sahut Ardina masih menutup mata. Keadaannya begitu memprihatinkan dengan peluh yang menghiasi pelipisnya.

***

Vidia

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status