Share

Chapter 47

Ken melihat ke arah bibi datar. "Bi. Hari ini bibi ngak perlu masak." Kemudian Ken menatapku dengan senyuman. "Biar sayang aku aja yang masak."

Kalimat itu membuat seluruh pelayanan yang bekerja di dekat kami tersipu-sipu malu.

Tapi tidak denganku. Apaan coba dia?!

"Siape sayangmu? Sok kecakepan amat sih."

Para pelayan menahan tawa mereka yang kemudian di tatap sinis Ken, membuat mereka terdiam.

Ken memelukku dari belakang membuatku menoleh sambil menatapnya menahan emosi. "Sayang.. Kalau kamu ngak masakin

Aku. Aku..." Dia menggigit bibir bawahnya kemudian sedikit mengatup dan memajukan bibirnya sambil menatap bibirku seperti akan menerkamnya.

"Heh!" Aku menyikut perutnya.

"Ahh.."

Dia tetap tidak menyerah. Dia masih memelukku.

Dia mencium pipiku. "Much." Kemudian memekik kegirangan. "Nah. Kenak kan..."

Anjrit... Ini di depan umum!

Para pelayan mengintip intip kami berdua selagi melaksanakan tugas. Mere

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status