Share

Chapter 91

Selang beberapa menit biang lala ini akhirnya bergerak. Dan Jessen masih memelukku sambil menutup mata dan ekspresi datar.

Ngak tau udah seberapa merah wajah ku sekarang. Dan seberapa detik lagi klep jantung ku bakalan lose karena darah yang berpacu kencang.

Aku hendak menyingkirkan lagi badanku darinya dengan perlahan, agar biang lalanya ngak goyang lagi.

"Eem." Erangnya kesal. Dia kembali mengeratkan pelukannya.

Deg deg

Astaga... Jantungku...

"Jes... Aku. bisa. serangan. jantung kalau begini." Ucapku mendat mendat karena masih jantungan.

Dia membuka matanya dan menatapku datar. "Lemah banget jantungmu."

Kretek... Sakit banget hati aku njir...

Aku membuang wajahku. "Biarin."

Dia melepaskan pelukannya dan duduk bersender dengan tangan di lipat di dada. "Payah." Ledeknya.

Rasanya seperti... Pingin nyekek dia tau ngak!

Sabar... Sabar... Ini adalah cobaan...

Mengambil ponselku. Aku lihat udah jam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status