Nafas keduanya kini terengah-engah setelah melakukan olahraga pada pagi itu.
"Duh, baru juga keramas, udah harus keramas lagi aja," gerutu Keysa memanyunkan bibirnya.Revan yang melihat itu pun lalu kembali mencium bibir sang istri."Sekali lagi manyun, aku cium lagi kamu," ucap Revan dengan sedikit terkekeh.Mendengar ucapan Revan, Keysa pun akhirnya hanya mendengus kasar saja."Gimana, Yang? Enak?" tanya Revan mencoba menggoda kembali sang istri.Wajah Keysa kembali memerah mendengar pertanyaan Revan, ia tak berani berucap hanya mengangguk saja lalu membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami."Cie ilah istri aku malu-malu terus ihh, jadi pingin lagi," goda Revan kembali.Keysa pun lalu menarik wajahnya dan kemudian menjaga jarak dengan sang suami. Revan hanya tersenyum saja melihat kelakuan sang istri itu."Padahal tadi pas bangun tuh badan pada lemes banget dan sakit, eh abis di ajak olahraga gakKeduanya nampak tertawa bersama mendengar bunyi perut mereka yang minta diisi."Mas mau sarapan apa? Aku masakin ya," ucap Keysa kepada Revan, namun Revan nampak menggeleng."Kita sarapan di resto aja ya, aku pingin kamu nyobain masakan koki kita di sana, sekalian ada yang mau aku omongin juga soal bisnis sama kamu," jelas Revan."Kenapa gak dirumah aja, Mas? Bukannya sama aja?" tanya Keysa penasaran."Em, sebenarnya beda sih, aku gak mau urusan bisnis itu masuk ke dalam rumah, jadi urusan bisnis ya cukup di resto aja, kalau dirumah urusan yang lain, misal buat dedek gitu hahah," kekeh Revan dan yang ada malah mendapat cubitan dari Keysa.Revan berhenti tertawa dan membelai lembut rambut istrinya itu."Emang mau ngomongin apa, Mas? Serius banget keknya," ucap Keysa sedikit penasaran."Emm, aku pingin masukin nasi uduk kamu ke list menu restoran aku. Jadi, kamu gak usah lah nganter-nganter nasi uduk lagi atau jualan di de
"Ayah, kenapa Mas Raka belum dateng juga, ya? Ini udah telat dua jam dari jadwal awal, dan Pak Penghulu juga udah datang dua kali kesini. Gimana ini?" tanya Keysa sedikit panik kepada Pak Ega -- ayahnya, karena calon mempelai pria tak kunjung datang juga."Ayah juga gak tau, Key, ini lagi coba telpon tapi gak diangkat-angkat," jawab Pak Ega dengan nada yang sedikit panik dan juga kalut.Pagi ini, Keysa akan melangsungkan pernikahannya dengan Raka, seorang lelaki pilihan ayahnya yang juga merupakan seorang anak dari Wakil Kepala Daerah di kotanya. Padahal, Keysa telah memiliki seseorang yang ia sukai dan cintai dan hanya karena lelaki itu tidak memiliki pekerjaan yang tetap sehingga hubungan mereka tak direstui oleh keluarganya.Dekorasi dan acara yang mewah pun telah di persiapkan oleh keluarga Keysa karena ini adalah pernikahan terakhir di keluarganya dan karena Keysa merupakan anak perempuan satu-satunya dari tiga bersaudara.Keysa merupakan anak terakhir yang sangat disayang dan di
"Iya, nikah, aku sama kamu," ucap Keysa lagi dengan mata yang sedikit berbinar."Ma -- maksudnya apa sih, Key? Aku gak paham deh. Kamu ngajak aku nikah? Kan kamu mau nikah sama Raka," ucap lelaki itu dengan sedikit bingung. Namun, Keysa pun menggeleng."Mas Raka udah nikah sama Elsa. Dia kedapetan berzina sama Elsa dan akhirnya hari ini mereka nikah. Mas, aku mohon sama kamu, mau ya kamu nikah sama aku?" tanya Kezia lagi dengan sedikit berharap."Ta -- tapi Key, kamu kan tau aku siapa? Aku gak yakin keluarga kamu bakalan nerima aku," ucap lelaki itu masih dengan sedikit ragu."Ayah udah janji bakal nerima semua pilihan aku, ayo Mas, mau ya," ucap Keysa lagi sedikit memaksa dan penuh harap."Kenapa kamu milih aku, Key? Ada banyak orang lain yang lebih dari aku kan?" tanya lelaki itu penasaran."Karena aku, aku sayang sama kamu, Mas, dan aku pingin hidup sama kamu. Terserah orang bilang apa tentang kamu, aku tetep sayang sama kamu dan aku pingin hidup sama kamu. Mau ya, Mas," pinta Keys
"Merah?" tanya Revan kembali dan mendapat anggukan dari Keysa.Awalnya Revan tak paham namun setelah beberapa saat akhirnya ia pun paham apa yang dimaksud istrinya itu."Haha, gak jadi dong ntar malem? Ya udah sabar, Yang, kan sekarang mah bebas mau ngelakuin kapan aja udah halal ini kan haha," kekeh Revan sambil tersenyum.Revan pun terlihat gemas dengan kelakuan istrinya itu lalu mencubit dan mengigit pipi sang istri dengan pelan."Ihh sakit, Mas," ucap Keysa sambil memegangi pipinya itu.Keysa pun lalu kembali kekamar mandi setelah ia memgambil apa yang dibutuhkannya. Sedangkan Revan masih terkekeh di sambil melihat tingkah istrinya itu.Semenghilangnya Keysa ke kamar mandi, Revan pun mengambil hpnya dan menelpon seseorang."Aku udah nikah sekarang. Insya Allah seminggu atau dua minggu lagi aku pulang," ucap Revan saat telpon itu sudah tersambung."Amin, doain aja ya semuanya biar lancar. Maaf kalau dadakan, nanti aku ceritain kalau udah disana," ucap Revan kembali setelah itu ia p
"Mas, kamu telpon siapa?" tanya Keysa penasaran.Namun, lagi-lagi Revan tak menjawabnya dan hanya tersenyum saja."Dek, aku mau ke kost-an dulu ya. Ambil bajuku, gak punya baju lagi aku disini," ucap Revan kembali."Emm, Mas, kost-an kamu sempit gak? Maksudnya bisa buat berdua gak? Kita tinggal disana aja gimana?" tanya Keysa kemudian."Emm, gak bisa, Dek. Kost-an itu khusus cowok, nanti kalau mau aku cariin kontrakan yang deket-deket. Tapi kamu apa yakin ninggalin orang tua kamu?" tanya Revan kembali memastikan."Insya Allah yakin, Mas. Aku gak tega kalau kita disini terus, pasti kamu bakalan di hina lagi sama mereka," jawab Keysa jujur."Gak papa Dek, selama bukan kamu yang di hina mah , aku masih bisa tahan. Kamu mau ikut atau mau nitip sesuatu gak?" tanya Revan kembali memastikan."Aku dirumah aja ya, Mas, perutku sakit karena PMS," jawab Keysa dan mendapat anggukan dari Revan."Ada titipan gak?" tanya Revan kembali memastikan lalu mengambil kunci motornya di atas meja rias milik
"Pasti Neng Keysa lagi merah kan, Den? Soalnya Aden mintanya kunyit asem, kalau kunyit asem mah biasanya buat yang haid biar ngeredain nyeri hahah,"ucap Mang Ucup menduga-duga."Haha, mamang tau aja. Ya udah, aku sekalian mau ke timur ama atas, ada titipan gak?" tanya Revan."Em, buat timur ada, Mas, stok jamu disana udah abis kemaren bilangnya. Bentar deh, saya cekin lagi ya," jawab Mang Ucup dan mendapat anggukan dari Revan."Aku tunggu di atas ya, Mang. Kabarin aja kalau udah lengkap semuanya, ini kunci motornya," ucap Revan seraya menyerahkan kunci motornya dan segera berlalu menuju lantai atas.Restoran tersebut terdiri dari 3 lantai. Lantai bawah digunakan untuk parkiran motor dan mobil, lantai 2 ada dua versi berupa bangku dan juga lesehan dan di lantai 3 biasnya untuk para muda mudi yang menikmati malam mereka, dengan model meja dan bangku sepasang dan dengan tenda, ada hiasan lampu-lampu kecil juga. Terkadang saat malam minggu tiba, disana ada live musik dan Revan sendirilah
'Diam dikira pengangguran, bergerak jadi tuan muda ... Kita tunggu tanggal mainnya 🤫🤫'Itu adalah status story Revan di IGe miliknya dengan background sebuah mobil Lamborghini berwarna silver.Tak hanya itu, Revan pun membuat sebuah postingan berupa poto pernikahannya dengan Keysa dengan caption, 'Aku tak masalah, jika kalian mencaci maki ku, tapi jika kalian mencaci wanitaku, maka aku tak akan tinggal diam. Sabar Sayang, tunggu sampai waktunya tiba, maka mereka akan meminta maaf kepadamu dan akan ku pastikan itu'.Tak ada yang tau apa maksud dari status milik Revan itu, namun yang pasti, mungkin ini saatnya Revan mengungkap identitas dirinya yang sebenernya.***Lamunan Revan terhenti karena tepukan di pundaknya."Astagfirullah. Ish, Mamang mah kenapa ngagetin aku aja sih," gerutu Revan yang terlonjak kaget dari lamunannya."Lah, Aden lagian, Mamang telponin kaga di angkat-angkat. Giliran disamperin, di panggilin bukannya nyaut malah senyum-senyum sendiri. Lagi mikirin apa sih, Den
Tangan Keysa tampak bergetar saat membuka isi kresek itu. Ada dua gepok uang berwarna merah dan biru yang diikat oleh sebuah karet gelang.Keysa pun lalu menghitung uang tersebut dengan hati-hati dan tangan yang sedikit gemetar. Sedangkan Revan, hanya memperhatikan saja sikap istrinya itu dan sedikit menyunggingkan senyumnya.Revan sedang kalut saat itu, karena sekarang sudah mulai masuk tanggal 20 dan artinya mulai banyak tagihan yang harus ia bayar, mulai dari biaya sewa, stok bahan baku sampai gaji karyawan. Biasanya, jika sudah memasuki tanggal 20, Revan sama sekali tak bisa tidur, karena takut jika uangnya kurang untuk membayar itu semua. Padahal, selama ini, uang itu selalu lebih bahkan keuntungannya pun lebih besar dibanding saat dulu ia kerja sebagai mandor proyek.Di sela lamunannya, tangan Keysa melambai-lambai tepat di depan matanya."Mas, ihh, bengong dia mah," ucap Keysa sambil memukul pipi Revan dengan gepokan duit tadi."Di