Share

Anwar Tunduk

Tangan Anwar menekan tanda putar pada layar ponsel Sean. Belum sampai satu menit video itu berlangsung, tangan Anwar langsung menjeda putaran videonya. Bibirnya terlihat gemetar, begitu juga dengan tangannya.

“Izinkan saya merangkum alurnya,” ucap Sean seraya menurunkan tumpangan kakinya. Tubuhnya sedikit membungkuk, tetapi indera penglihatannya menatap tajam pada wajah Anwar.

“Flashdisk yang diberikan nona Tiara Dewi adalah hasil perbuatannya menerobos masuk ke kamar rahasia saya, lalu memberikannya kepada Anda untuk dijadikan berita,” Sean menjeda ucapannya. Anwar melongo sesuai dugaanya. “Anda tahu pak Anwar? Dengan video pengakuan nona Tiara Dewi itu sangat cukup membuatnya mendekam di balik jeruji besi dalam waktu yang lama,” pungkasnya.

Sean menaikkan bahunya. Ia menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa dan bersikap senyaman mungkin. Sementara wajah Anwar makin panik dan mulai pucat.

“Ah, satu hal lagi,” ucapan Sean yang belum tuntas langsung membuat wajah lelaki di hadapann
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status