Share

Introgasi Penyusup

Tubuh pelayan wanita itu langsung melorot turun dan bersimpuh di hadapan kaki Sean. Tubuhnya makin bergetar hebat hingga air matanya langsung tumpah membasahi wajah ketakutannya. Sean bahkan tak menunjukkan rasa iba dan segera bergerak menuju meja nakas di dekat pintu. Ia lalu meraih gagang telepon kabel di sana dan menekan sebuah angka sebelum berbicara.

“Ampuni saya, Tuan! Saya tidak tahu apa-apa,” pelayan itu memohon belas kasihan dari Sean.

Sean tak melirik pelayan wanita itu. Ia lalu menoleh pada Zia. “Gadis Kecil, kamu bisa mengawasi pelayan itu? Saya harus mengganti pakaian saya,” pintanya.

“Tentu saja,” sahutnya diikuti senyuman tipisnya.

Wajah Zia melemas. Rencananya menghibur pamannya berakhir dengan rasa kesal dan cemas. Ia tak menyangka karyawan Sean berkhianat, padahal lelaki itu sedang tersandung masalah. Gadis itu menatap pelayan wanita itu yang terus terisak menangisi nasibnya.

“Berhentilah menangis! Tuan Sean pasti muak denganmu,” ketus Zia pada pelayan itu.

“Nona, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status