Share

Bab 44 (Menenangkan diri)

Entah berapa lama mata ini terpejam, saat perlahan aku membuka mata, aku terbaring di sofa, dan Indra penciumanku mencium wangi khas minyak kayu putih.

"Alhamdulillah akhirnya kamu sadar Yun!" ucap Leni yang duduk di sampingku, dengan raut wajah khawatir, dan satu tangannya memegang botol minyak kayu putih.

Aku berusaha bangkit untuk duduk, dan Leni membantuku, Ia juga menyodorkan segelas air padaku.

Perlahan kuteguk air itu, tenggorokanku terasa sejuk usai minum.

"Kamu nggak apa-apa?" tanyanya, masih dengan raut cemas menatapku.

"Aku nggak apa-apa, Len. Makasih ya. Maaf kalau aku kemari hanya merepotkan kamu."

"Sssttt, ngomong apaan sih, nggak repot kok, aku malah seneng kamu datang kemari, apalagi saat kondisi kamu seperti ini, itu artinya kamu masih menganggapku sahabatmu. Masih pusing nggak? Aku bikinin teh panas sebentar ya, biar kamu enakan."

Leni pun melanggeng ke dapur, Dia memang tinggal sendiri di sini, Ayahnya sering dinas keluar kota untuk urusan pekerjaan, dan ibunya seri
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status